MIKROTIK

WINDU PRASETYO


MIKROTIK


A.  Pengertian Mikrotik
Mikroik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal,  mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.
Mikrotik RouterOS juga merupakan salah satu Distro Linux yang didesain khusus untuk fungsi Routing System. Produk Mikrotik berupa RouterBoard yang berbentuk seperti Hardware Router pada umumnya dan berupa RouterOS yang di instal ke sebuah PC. Kehandalan Mikrotik sudah terbukti dan tidak diragukan lagi, baik dari segi keamanan atau proteksinya maupun kemudahan dalam mengunakannya. Karena itulah hampir semua ISP bisa dipastikan mengenal dan mengunakan Mikrotik dalam layanan kepada pelanggan maupun dalam melakukan Manajemen Networknya serta Mikrotik mampu melejit sebagai Router masa depan yang sangat handal. Jadi apapun ISP-nya, router dan bandwith manajemen mengunakan Mikrotik.
Mikrotik Router dapat menjadi pilihan bagi para pemula yang ingin memperdalam ilmu networking. Beberapa fitur – fitur yang disediakan Mikrotik antara lain NAT, VPN, Proxy, Hotspot, Bandwidth limiter, dan lain-lain cukup lengkap untuk membangun sebuah router dan juga cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.
B.  Hardware Requirement Program MikrotikAdapun persyaratan minimal komputer yang dibutuhkan untuk Mikrotik adalah sebagai berikut:
  1. Menggunakan processor minimal 100 MHz atau lebih seperti Intel Pentium, Cyrix 6X86, AMD K5 atau prosesor yang lebih baru dari Intel IA-32 (i386). Ingat penggunaan lebih dari satu prosesor belum diperbolehkan.
  2. Memori (RAM) minimal 64 Mb dan maksimum 1 Gb, hal ini berpeng`ruh pada besar memory, yang berpengaruh terhadap kemampuan kecepatan dari router dan kapasitas Cache Proxy.
  3. Media penyimpanan (Hard Drive) menggunakan sistem standar Kontroler IDE dan ATA. Penggunaan SATA, SCSI dan USB tidak didukung. Pastikan sisa media penyimpanan kita adalah minimal sebesar 64 Mb. Sangat disarankan untuk mengalokasikan space penyimpanan yang besar, karena akan berpengaruh terhadap paket yang akan dipilih dan nantinya akan membantu sebagai cache pada saat menggunakan fungsi web proxy serta diperlukan jika Mikrotik kita fungsikan sebagai FTP Server.
  4. Jika instalasi menggunakan disket, gunakan ukuran 3,5″ pada drive A.
  5. CD ROM atau DVD Jika instalasi menggunakan media CD, pastikan standar kontrolernya adalah ATA/ATAPI.
  6. LAN Card atau Network Interface yang lain. Jika kita instal melalui LAN, gunakan standar ethernet tipe PCI.
Catatan :
  1. Mengunakan PCI LAN Card segala macam Merk dan Type dapat dikenali secara langsung oleh Mikrotik.
  2. Onboard LAN sebaiknya tidak digunakan, karena tidak terdeteksi oleh Mikrotik.
  3. Mengunakan harddisk IDE, karena harddisk SATA atau SCSI tidak terdeteksi oleh Mikrotik. Dan kapasitas harddisk IDE hingga 160 GB IDE dapat berfungsi dengan baik.
  4. Dapat juga mengunakan Media Storage berupa Compact Flash ( CF ) dengan memanfaatkan peripheral PCI CF to IDE.
  5. Direkomendasikan mengunakan CPU Built Up karena memiliki Power Supply yang kuat dan System Board yang handal, sebab Mikrotik yang kita buat ini nantinya akan difungsikan sebagai Router secara Dedicated 1 x 24 x 31.
  6. Setelah Mikrotik di Install dan dapat di akses via remote (Winbox / WebBox / Telnet ), maka pengunaan Monitor sudah tidak diperlukan lagi.
Sebelum melakukan instalasi hal yang perlu diperhatikan adalah level lisensi, perhatikan manual lisensi atau daftar list harga software. Level tertinggi adalah level 6 yang memiliki semua modul yang bisa kita gunakan secara maksimum. Perbedaan dari tiap lisensi adalah pada harga dan kelengkapan paket.


0 comments:

Post a Comment

Comments

Followers